Bagaimana Rasanya Kerja Bareng Angkatan 201X?

Ikhwan Alim
1 min readFeb 18, 2021

--

Nah, saya sedang mengalami nih. Di sebuah tim yang ad-hoc dengan orientasi yang non-profit. Saya coba bagikan, ya.

Generasi yang ini, saya bilang cukup gesit ya. Dalam berpikir dan bertindak.

Jadi, mereka menimbang, memutuskan dan (bisa jadi) bertindak duluan. Proaktif dan berinisiatif. Ini alamiah banget dari mereka.

Karena sifatnya alami, maka tidak baik untuk mereka, serta hubungan kita dan mereka, kalau mereka terlalu kita kendalikan.

Cukup kita berikan koridor, dan lakukan QC terhadap pekerjaannya.

Tidak perlu terlalu kaku dengan POACE. Plan, Organise, Act, Control, Evaluate.

Dengan kata lain, jangan kelewat hierarkis.

Kedua. Mereka jago banget main digital tools. Memang sudah zamannya ya. Digital tools untuk generasi digital. Dan hanya generasi digital yang bisa MAKSIMAL memainkan digital tools.

Adaptasinya itu lho yang sat-set banget. Bukan sekedar kecepatannya yang kita kagumi, tetapi juga kemampuannya kerja bareng. Baik dalam “mengeroyok” satu pekerjaan, maupun multitasking beberapa pekerjaan dalam satu waktu.

Seakan energi mereka terlampau deras untuk mengerjakan sedikit hal saja.

Kesimpulannya, ada tiga hal yang terkait mereka ini. Keleluasaan untuk self-management harus diberikan kepada mereka. Kedua, kalau kita bisa mengungkit wholeness mereka kepada MENGAPA mereka mengerjakan proyek tersebut, maka mereka akan totalitas. Ketiga, (ini sebenarnya jawaban untuk nomor dua) purpose yang mendorong mereka.

Yang saya uraikan di atas, bisa diterjemahkan ke dalam satu kata. Satu kata yang “agak” kontra dan berseberangan dengan model hierarkis. Yaitu adalah HOLAKRATIS.

Izinkan saya mengulas ke-holakratis-an di waktu lain ya. Thanks for reading.

--

--